Saturday 24 August 2013

Bandung I'm in Love # 1


Sumber Foto : www.disparbud.jabarprov.go.id


Setiap orang pasti punya keterikatan emosional dengan salah satu kota. Entah keterikatan itu karena disebabkan kota itu adalah tempat dimana dirinya dilahirkan, atau karena kota itu telah memberikan kenangan yang tak terlupakan.

Kalau versi lagunya Kla Project syair Kota Jogjakarta boleh diganti dengan Kota Bandung, pasti udah daku ganti sambil mendendangkan lagu tersebut dengan penuh perasaan. Karena setiap lagu itu daku dengar, yang terbayangkan adalah Kota Bandung yang selalu membuatku terkenang-kenang hidupku di tahun 1999-2003.

Yogyakarta 
- Kla Project-
 
Pulang ke kotamu,
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja

Di persimpangan, langkahku terhenti
Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri, di tengah deru kotamu

Walau kini kau t’lah tiada tak kembali 
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Izinkanlah aku untuk selalu pulang lagi Bila hati mulai sepi tanpa terobati
 Tak terobati


Oktober, 1996

Akhirnya, setelah beberapa kali Ci' Dewi (Enci'/Ci' dalam bahasa betawi adalah panggilan untuk tante/bibi dan om/paman), istri omku yang memang orang Bandung, mengajak daku liburan ke Bandung yang dulunya selalu daku tolak, akhirnya liburan kali ini daku bersedia ikut. Saat itu daku sedang liburan cawu I, dan memang tidak kemana-mana. Dengan menumpang Kereta Parahiyangan, akhirnya daku menjejakan kaki di Stasiun Bandung. Entah kenapa, saat itu daku langsung terkesima dengan Bandung. Rasanya liburan saat itu akan berkesan sekali. Tak seperti sebelumnya, sering ke Bandung tapi hanya selintas-lintas saja, tak seperti kali ini.

Liburan ke Bandung sebelumnya memang bukan explore the city, tapi biasanya daku mengunjungi objek wisata, yang itu lagi-itu lagi didatangi, seperti Taman Hutan Raya Ir. Djuanda, Cihampelas, Lembang, Tangkuban Perahu, Cibaduyut. Karena sudah tau setiap ke Bandung pasti tujuan wisatanya kesana, hal itulah yang membuat daku males ikut begitu diajak Ci Dewi liburan ke Bandung.




Sumber Foto : positiveinfo.wordpress.com

Ternyata, omku punya agenda khusus liburan kali ini untuk tour the campus. Tujuannya supaya daku merasakan 'feel' menjadi mahasiswi di Bandung. Omku ini selalu menganggap, iklim udara yang sejuk dingin, akan membuat seseorang lebih mudah untuk menyerap ilmu dan dia ingin supaya aku merasakan itu. Walaupun masih 1,5 tahun lagi waktu kelulusan, tidak ada salahnya dari sekarang daku mencari tau, fakultas apa yang ingin dipilih saat UMPTN nanti.

Kami menuju Cicaheum, ke rumah Te' Tuti (kakaknya Ci Dewi). Menurut Omku basecamp kita liburan akan disana, karena kalau mau ke Unpad Dipati Ukur itu tinggal lurus saja. Jadilah saat itu akhirnya daku tau, kalau Kampus Unpad Dipati Ukur dihuni oleh Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum. Tidak berapa jauh dari jalan Dipati Ukur melintasi Rs. Boromeus menyeberang Jln. Ir. H. Djuanda masuk Jalan Ganesha, tempat Institute Teknologi Bandung (ITB) berada.



Unpad Dipati Ukur   Sumber foto : panoramio.com

Di Cicaheum, daku bertemu dengan Tante Uci (kakak pertama Ci' Dewi) dan putra pertamanya, Mas Gugun, yang berusia 3 tahun diatasku dan sudah menjadi mahasiswa hukum tingkat 2 di UNJANI Cimahi. Waktu itu Mas Gugun mengenalkan diri sambil bilang "Jam tangan kita sama!" Sebelum membalas jabatan tangannya, refleks yang daku lihat yah Jam tangannya, Baby G warna pink, sampe bluwek-bluweknya sama alias tali jamnya sama-sama belum dicuci. Heran juga, kok anak cowok pakai jam Baby G, pink pula, bukan G-Shock. "Pasti itu jam punya pacarnya yah?" Jawabku refleks yang langsung direspon dengan jawaban "Mau tau aja, anak kecil!" Hihihihihihihihi

Tante Suci ini punya rumah tempat melepas penat didaerah Tanjung Sari. Yang menurutnya, itu dekat dengan kampus Unpad yang baru di Jatinangor. Jadilah daku berkesempatan juga singgah ke rumah Tanjung Sari lalu berkeliling kampus Unpad Jatinangor. Melihat-lihat fakultas apa yang kira-kira menarik minatku. Saat itu jujur saja, walaupun gedung fakultas dan fasilitasnya semua baru, tetapi daku lebih berminat memilih jurusan yang ada di Dipati Ukur daripada yang di Jatinangor. Ternyata Jatinangor jauh sekali dari pusat Kota Bandung, dan masih sepi.

Kunjungan liburan kali ini seperti membuka mataku ternyata kuliah di Bandung sepertinya akan mengasyikkan, dengan iklim yang sejuk dingin, pikiran jadi tenang, dan rasanya akan mudah menerima ilmu. Kemana-mana rasanya dekat, tidak macet. Sepanjang Dipati Ukur banyak Kost-kostan, Pedagang kaki lima yang menjual makanan sehingga mudah saja mencari makan jika nanti kuliah disini menjadi kenyataan. Karena dari hasil diskusi dengan Kak fahmi kakak sepupuku yang sudah kuliah di Akuntansi UI '94, yah pilihan UMPTN di Jakarta yah hanya UI, kecuali mau memilih IKIP Jakarta. Kalau di Semarang atau Jogja, daku yakin banget Mama dan Ayah ridak akan mengizinkan. Mana ikhlas membiarkan anak pertama, perempuan pula, untuk jauh-jauh kuliah ke luar kota (repotnya jadi orang Betawi hehehehe). Kalau di Bandung, masih bisa pulang pergi sehari, kapan saja bisa pulang, dan daku sudah punya beckingan, yah omku ini nanti yang bakal bantu menjelaskan ke Mama dan Ayah.

Daku jadi lebih mengenal keluarga besar Ci' Dewi yang di Bandung. Selama ini, hanya kenal keluarga yang tinggalnya di Cicalengka. Ternyata Te' Tuti punya anak tunggal yang bernama Budi masih SD, kenal sama Nenek yang tinggal di rumah Te' Tuti. Tante Uci yang ternyata punya anak dua, Mas Gugun ini dan Mas Guruh (belum pernah ketemu). Mereka semua sangat welcome menerima kedatangan kami, begitu tau tujuan liburan ini sekalian survey kampus. Dengan baik hati dan welcomenya mereka menjanjikan kalau seandainya tercapai bisa kuliah di Bandung, mereka-merekalah yang akan menjadi keluargaku di Bandung.

Malamnya daku diajak keliling Bandung, dikasih tau kuliner dimana yang enak, tempat-tempat mana yang ramai, menikmati Bandung diwaktu malam. Rasanya kemana-mana dekat tanpa macet, sensasi dingin dan menjelang pagi turun kabut. Melihat di jalan-jalan mahasiswa/i berangkat ke kampus mengenakan sweater, penduduknya yang ramah dan logat yang lembut, membuat daku jatuh cinta saat itu akan Bandung.

Sampai akhirnya saat kembali pulang ke Jakarta, diantar ke Stasiun Bandung oleh Te' Tuti, Tante uci, Mas Gugun dan Om Iwan yang tegas tapi baik hati. Dititipin oleh-oleh bejibun, dari mulai tahu, bolen pisang dan tape, aneka keripik tempe dan oncom, hingga wajik dan dodol. Saat kereta meninggalkan Stasiun Bandung, daku berjanji, setiap ada kesempatan liburan ke sini, daku bakalan explore Bandung lagi.

- Bersambung -

Liburan-liburan itu terwujud, selama 3-6 bulan daku selalu menabung biar bisa berangkat liburan  ke Bandung, walaupun kadang tanpa Ci' Dewi dan Omku, daku tetap berangkat beberapa kali hanya berdua dengan Lita, Sahabat dekatku di sekolah. Menginap di rumah Te' Tuti, dan seringnya begitu pulang dianter lagi ke stasiun sama Tante Uci sekeluarga.  

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...