Monday 23 February 2015

Cara Tersimpel Menikmati Roti Cane



Wuih, roti cane! Bikin sendiri? Oo, Tentu tidak *sambil meletin lidah. Mana mungkin dengan situasi seperti sekarang saya mulai bereksperimen di dapur, bikin roti pula. Pokoknya edisi kali ini sama seperti edisi sebelumnya. Cuma oles-oles, tabur-tabur lalu dipanggang. Tring! Jadilah menu sarapan buat sekeluarga. 


Salah satu keuntungan tinggal di daerah saya adalah kemudahan memperoleh kuliner khas Timur Tengah. Saya kurang tau pasti apakah roti cane dan roti jala itu termasuk menu makanan khas India atau Timur Tengah. Kalau kata Pak Suami sih menu khas India. Hanya saja setiap saya mampir di rumah makan Timur Tengah di daerah sini, dalam daftar menu roti cane, roti jala dan kare sering disandingkan dengan menu Timur Tengah seperti nasi kebuli, nasi bukhori dan nasi mandhi.


Kemarin, saat mengantar Tukey TPA, saya bertemu dengan seorang ibu paruh baya yang sedang menjajakan dagangannya. Ibu ini keturunan arab dan menawarkan roti cane beku yang masih tersisa. Ada yang berisi 8 buah dalam tiap bungkusnya, ada yang 4 buah dengan diameter yang lebih besar. Akhirnya saya membeli yang berisi 8. Seingat saya, sudah lebih dari setahun lalu saya menikmati roti cane untuk terakhir kali. Saya beli roti cane ini bukan untuk dimakan dengan kuah kare, tapi saya ingin dimakan sesimpel mungkin seperti garlic bread kemarin. Roti cane ini, setelah bersuhu ruang, saya oles lagi dengan salted butter, lalu saya tabur keju cheddar dan sedikit mozarella. Tak lupa gula pasir juga ikut saya taburkan diatasnya. Lalu panggang hingga keju meleleh dan gula terkaramelisasi. Angkat dan sajikan hangat-hangat. 


Dengan cara makan roti cane seperti ini, saya seperti sedang menikmati camilan berpastry seperti croissant. Meski terlihat padat berongga, tapi garing dan renyah. Beda sekali jika dimakan dengan kuah kare yang cenderung menjadi padat dan basah. Tukey kalau disediakan sarapan seperti ini, bisa terus minta dan minta lagi. Mereka suka dengan makanan yang manis gurih bertekstur renyah garing krinyus-krinyus. Kamila sampai minta dibekali ini untuk sekolah. Asal tau saja, hanya tersisa 1 roti ini yang sudah digigit untuk saya foto. Kalau tidak cepat-cepat diamankan, pasti akan lenyap tak bersisa. Selama saya menjepret roti cane ini, Tukey berebut, kira-kira diantara mereka siapakah yang bakalan beruntung mendapat sisa rotinya. Ujung-ujungnya yah memang harus dibagi menjadi dua sama rata biar adil.

2 comments:

  1. wah jadi lapar nih ngeliat inih ngileeeerrr :D :D
    slam kenal Bu, jgn lupa mampir-mampir :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. enaknya jalan-jalan musim dingin ke jepang yah mbak ^^ kalo menang aku diajak yah xixixi sukses mbak, makasih sudah mampir...

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...