Saturday 27 June 2015

Bye Bye GTM --- Makaroni Skutel Pengusir GTM



Memasuki usia 11 bulan, ditandai dengan proses merambat dan munculnya dua gigi susu dirahang bawah, mulailah Baby Kahfi mengalami GTM. Semula bubur tim yang berhasil masuk ke dalam mulutnya, tak kunjung juga dia telan, lalu berakhir menjadi lepehan yang membasahi slabber. Tak hanya slabber, baju saya pun kebagian cipratan lepehan dan semburan bubur timnya. Setiap habis memberi makan kahfi, sudah dipastikan saya akan mengganti baju dan kerudung.

Saya menduga dia sudah mulai bosan dengan tekstur bubur tim. Jadi setelah beberapa kali dia selalu melepeh bubur timnya, mulailah saya memberikannya nasi lembek. Dimakan dengan menu yang diadaptasi dari menu makan keluarga tanpa gula garam pastinya. Jadi saat sayur dimasak sebelum dibumbui gula dan garam, saya biasa menyisihkan semangkuk untuk Baby Kahfi. Dengan tekstur baru ini, dia jadi semangat makan, cuma durasinya jadi lebih lama dan porsinya menurun jauh dibanding saat makan bubur tim dulu. Kalau ditotal untuk sekali makan, Baby kahfi hanya sanggup menghabiskan 1 sdm nasi yang terbagi menjadi 10 suapan. Padahal saat bubur tim, dia bisa menghabiskan 1 centong nasi yang dibuat bubur untuk sekali makan.

Penampakan Baby Kahfi mulai ringkih. Seiring energi yang terus dipakai untuk merangkak dan rambatan kesana kemari namun tak diimbangi dengan cukupnya asupan. Saat itu saya merasa berat badan Baby Kahfi tidak bertambah, hanya terlihat dia lebih tinggi. Kahfi bosan dan dia mulai menginginkan apa yang orang dewasa makan. Saya ganti semua peralatan makannya dengan alat makan yang sama dengan yang kami gunakan sehari-hari. Dari mulai piring, gelas hingga sendok. Suasana makan pun diubah, dari mulai duduk hingga digendong, dari ruang makan, pindah ke teras rumah. Hanya bertahan beberapa hari saja. Karena dia tau, kalau isinya tetap dengan menu bertekstur sama. Nasi lembek, siram sayur dan suwiran ikan/ayam atau taburan daging.


Hari itu saya membuka lagi dokumenetasi mpasi Kakak Kamila dulu. Sudah saatnya Baby Kahfi dibuatkan makanan yang lebih bervariasi dengan durasi makan yang lebih sering. Makaroni skutel salah satunya. Alhamdulillah. Sekali metode ini diterapkan, langsung berhasil. Meski dengan porsi kecil-kecil, tapi sering. Saya share resepnya dulu yah.

::: Makaroni Skutel ::: 

Bahan :
- 2 genggam macaroni elbow, rebus hingga empuk, potong-potong menjadi ukuran lebih kecil
- 50 gram daging cincang
- 2 buah labu siam baby, kukus, parut
- 50 ml air kaldu -- diatas 1y silahkan pakai susu uht
- 1 buah telur ayam
- keju cheddar parut
- sedikit bubuk pala

Cara membuat :
1. Campur air kaldu dengan telur ayam, tambahkan keju cheddar dan bubuk pala. Kocok lepas hingga tercampur rata.
2. Masukkan makaroni, labu siam, dan daging cincang, aduk rata. 
3. Tuang ke dalam wadah tahan panas, lalu kukus selama 20 menit. Angkat.

Jadwal pemberian makan kahfi menjadi lebih sering dikarenakan jadwal makanan utamanya yang sedikit. Saya jadi lebih sering menyiapkan camilan padat sebagai pengganti menu utamanya. Bangun tidur, saya biasa memberikan buah potong seperti pepaya, melon atau buah naga. Lalu selepas mandi pagi, saya memberikan makaroni schootel ini dengan porsi seukuran cupcake sebagai sarapan pagi. Selang 2 jam kemudian saya memberikan menu utama dengan nasi, sayur dan lauk pauk. Untuk menu ini seperti yang saya bilang, porsinya sangat sedikit. Sehingga di 1 jam berikutnya, saya akan memberikan lauknya saja seperti tahu, tempe atau suwiran ikan secara tunggal. Dan itu berhasil dia habiskan. Saat sedang seru-serunya bermain dengan para kakak, saya tetap menyuapinya meski dengan porsi yang sedikit-sedikit. Saya berikan puding buah atau aneka sayuran kukus seperti wortel dan buncis. Di jam berikutnya saya suapi pisang. Makan sorenya berupa bubur sum-sum. Lalu 2 jam berikutnya makaroni skutel lagi.



Kalau ditilik-tilik, Baby Kahfi bisa 7-8 kali makan tiap harinya dengan porsi sedikit-sedikit dengan menu yang bervariasi. Lebih baik seperti itu. Dari pada saya terus mengusahakan menu utama yang harus dihabiskan hingga prosesi makan menyentuh lebih dari 1-2 jam. Selain rasa makanan sudah tidak enak lagi, juga tidak baik untuk membentuk pola makan kahfi nantinya. Solusinya memang harus banyak variasi makanan yang disajikan tiap harinya. Seperti Kakak Kamila dulu. Sehingga, prosesi makan menjadi menyenangkan karena timbul rasa penasaran. Kira-kira makan apa lagi yah setelah ini?

Berempatilah pada sang bayi. Kita saja orang dewasa jika diberikan menu makan yang itu-itu saja akan bosan dan malas makan, begitu pula dengan sang bayi. Tidak apa saya menjadi lebih repot lagi di dapur karena harus membuat banyak variasi makanan, asalkan GTM Baby Kahfi segera berlalu.

5 comments:

  1. rasa lelah & repot bisa langsung hilang ya kalau liat anak makannya lahap :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener mbak nath... sebaliknya kalau anak lagi ogah makan... emaknya bs ikutan kurus ga napsu mikirin gimana biar jd lahap makan. Ihikkkss...

      Delete
  2. mom.. tanya dunk
    bikin macarroni skutelnya pake merk pasta apa ya?
    mohon pencerahannya ^0^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai mbak Nova salam kenal. Saya pakai merk lafonte yang banyak di pasaran mbak... Insya Allah aman.
      Makasiy sudah meninggalkan jejak disini yah...
      Salam..

      Delete
    2. Hai mbak Nova salam kenal. Saya pakai merk lafonte yang banyak di pasaran mbak... Insya Allah aman.
      Makasiy sudah meninggalkan jejak disini yah...
      Salam..

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...