Monday 10 August 2015

Workshop Bento for Charity @Rumah Pintar Cikeas


Alhamdulillah, hari minggu (9/8) kemarin, akhirnya tercapailah keinginan kami untuk mengadakan Workshop Bento for Charity di Rumah Pintar Cikeas. 

Rumah Pintar Cikeas, berdiri di atas lahan 1.512 m2 dengan luas bangunan 600 m2, adalah rumah pendidikan non formal untuk anak-anak di sekitar Cikeas. Didalam Rumah Pintar terdapat 8 sentra atau sarana. Sarana pertama adalah Sentra Buku, Sentra Audio Visual, Sentra Alat Permainan Edukatif, Sentra Komputer, lalu Sentra Bayi untuk berbagi ilmu perkembangan bayi, Sentra Cinta Alam, Sentra Jamur untuk budidaya jamur tiram (sayangnya sentra ini tidak bertahan lagi) dan terakhir Sentra Kriya. Sentra Kriya ini dikhususkan untuk pemberdayaan para ibu rumah tangga dan wanita sekitar Cikeas. Beberapa kegiatan di Sentra Kriya diantaranya adalah menjahit, membuat kue dan merajut. Nah, kegiatan workshop bento bersama saya kemarin ini masuk dalam kegiatan Sentra Kriya. 


Rumah Pintar Cikeas ini didirikan dan dikelola oleh Yayasan Tungga Dewi. 5 orang diantara 12 pendiri Yayasan Tungga Dewi adalah teman-teman saya saat kuliah di Jurusan ESP Unpad Bandung. Mereka adalah Annisa, Selly, Amie, Adies dan Putri. Mereka dan ketujuh teman lainnya memiliki misi untuk membantu pemberantasan buta aksara, memberikan pendidikan secara informal, memberikan pengertian tentang pentingnya pendidikan dan memberikan pelatihan dan keterampilan kepada masyarakat sekitar. 


Dulu, saat saya mulai sering membuat bento, Selly mengajak saya untuk sesekali bergabung dengan mereka di Rumah Pintar . Tujuannya untuk memberikan pengetahuan tentang makanan sehat keluarga terutama untuk anak-anak. Sekaligus berbagi pengetahuan tentang bento. Saat itu saya belum cukup percaya diri dan menolak dengan halus ke Selly, sambil menunggu waktu yang tepat untuk saya siap berbagi. Hingga akhirnya, terbitlah buku 50 Kreasi Bento Rumahan di bulan maret lalu.

Saya menghibahkan ketiga buku bento saya sebagai Charity melalui Selly. Buku-buku ini diperuntukkan sebagai tambahan koleksi buku di Rumah Pintar Cikeas, Rumah Pintar Dadap dan Jendela Dunia Marunda. Mungkin kemunculan buku ini menjadi pertanda buat Selly kalau saya sudah siap berbagi. Selly pun semakin intens meyakinkan saya, kalau sekaranglah saatnya niat baik ini untuk segera diwujudkan.



Sejujurnya, dalam hati ini memang sudah penuh keinginan yang menggebu-gebu untuk cepat berbagi kepada mereka yang belum tersentuh pengetahuan tentang bento. Saya pernah menceritakan impian saya tentang bento kepada Selly. Keinginan dan hasrat saya agar semua orang bisa membuat bento. Tak perlu risau dengan alat bento yang mahal, tak perlu galau dengan jenis makanan. Lauk rumahan tetap bisa dibuat bento, meski hanya sekedar tahu dan tempe. Selly terus memacu semangat saya untuk segera mewujudkan salah satu impian itu melalui Rumah Pintar. Workshop bento charity pertama nanti, harus kita adakan di Rumah Pintar Cikeas. Moment pertama nanti sekaligus latihan buat saya dan melihat bagaimana respon para ibu tentang bento. Selama beberapa waktu saya berdiskusi dengan Selly, membahas sana-sini untuk mekanisme pelaksanaannya, lalu tanggal kapan workshop ini akan diadakan. Kalau sudah berbicara tentang tanggal, susahnya jadwal ini bisa match antara saya dan Selly. Alhamdulillah, seminggu sebelumnya, kami sepakat kalau tanggal 9 Agustus 2015 kemarin, kami siap.


Saya tiba di Rumah Pintar Cikeas lebih cepat 15 menit dari jadwal. Belum tampak ibu-ibu yang datang. Saya langsung menjumpai Mbak Intan sebagai tutor di Rumpin (Rumah Pintar). Setelah mengenalkan diri, Mbak Intan mengajak saya melihat tempat yang akan kita pergunakan untuk workshop. Ruang Sentra Audio Visual yang dipilih. Sebelumnya pemilihan tempat sempat berubah untuk pindah ke Ruang Sentra Permainan Alat Edukatif. 

Tak bebetapa lama, beberapa ibu-ibu mulai berdatangan. Mereka sudah membawa bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat bento. Nasi putih, mie goreng, telur dan sayuran rebus. Bahan-bahan ini cukuplah sebagai bahan praktik untuk membuat bento yang sangat sederhana. Peralatan seperti pisau dan gunting juga mereka persiapkan masing-masing. Sisanya, pihak Rumpin dan saya yang menyediakan. 

Waktu workshop diundur hingga 30 menit dari jadwal. Pasalnya, Selly masih terjebak kemacetan di Jalan Alternatif Cibubur. Setelah Selly tiba, dan kami melepas kangen sebentar (gimana ga kangen yah, terakhir ketemu kayanya pas wisudaan), akhirnya workshop dimulai. Selly, yang berprofesi sebagai guru di sekolah internasional, dengan luwes dan santai menyapa para ibu. Hal ini membawa efek santai juga buat saya yang semula agak deg-degan. Setelah mikrofon beralih ke saya, hilang semua perasaan demam panggung yang sempat hinggap. Duh, entah kapan saya terakhir berbicara di depan umum.



Saya mengabsen bahan dan peralatan yang dibawa oleh para ibu, lalu kamipun segera membagikan peralatan tambahan yang disediakan oleh Rumah Pintar. Kami mulai belajar bagaimana tehnik dasar untuk mengepal nasi hingga bisa membuat aneka bentuk nasi kepal. Berlanjut bagaimana menghias rambut dengan mie goreng. Plus memberikan pengetahuan bahan makanan alternatif lain yang bisa digunakan selain mie. Lalu belajar bagaimana menempatkan buncis sebagai penutup kepala, dan menghiasnya dengan pasta berbentuk pita. Berlanjut bagaimana cara membuat ayam dari telur rebus. Tak lupa untuk selalu memberikan tips dan trick setiap tahapan membuat bentonya. Selanjutnya, kami meminta para ibu membuat bento bebas sekreatif mungkin untuk mengisi satu bagian lunch box yang msh kosong. Rumah Pintar akan memilih dua orang ibu yang paling kreatif untuk mendapatkan buku 50 Kreasi Bento Rumahan secara gratis.


Semua ibu terlihat antusias. Begitupun Selly, Mbak Intan dan Mbak Evi. Mereka saya paksa untuk ikutan praktek juga. Lucu juga, saat melihat ekspresi dan komentar mereka "ini bento pertamaaa.. Aaah, akhirnya bisa ngebento juga... Ternyata ngebento itu ga susah yah.... Aduh, harus begadang ini buat bikin seperti ini... Aduh bakalan panik kalau anaknya keburu teriak karena terlambat... Ternyata ngebento itu menyenangkan yah". Berkali-kali Selly juga mengeluarkan komen-komen yang lucu saat dia berhasil membuat bento "Ini Naya pasti seneng banget kalau dikasih bento seperti ini!" "Doakan yah fit, gue sempet ngebento!" 


Hasil workshop ini diatas ekspektasi saya dan Selly. Ternyata para ibu ini luar biasa. Mereka semangat dan kreatif sekali. Hasil pengamatan Pak Suami yang saat itu diperbantukan sebagai juru dokumentasi mengatakan, itulah tanda-tanda ibu-ibu yang terbiasa memegang pisau di dapur. Mereka luwes membentuk, memotong dan menghiasnya dalam lunch box. Beberapa ibu juga membawa bahan makanan tambahan seperti kentang dan tomat. Lalu dengan semangat mereka mengaturnya di dalam lunch box hingga padat. Workshop ini berjalan dengan sangat menyenangkan dan santai. "Hati-hati Ibu-ibu, jangan sampai blush-onnya terlalu menor!" Celetuk Selly. Kami berdua bener-bener takjub dengan hasil bento pertama yang ibu-ibu ini hasilkan. 


Tak terasa, selesai sudah. Hampir 2 jam workshop bento ini berlangsung. Selly mengumumkan 2 orang ibu yang berhasil mendapatkan buku 50 Kreasi Bento Rumahan secara gratis. Lalu kami berfoto bersama sambil menunjukkan kreasi bentonya masing-masing. Tetap semangat ngebento yah Ibu-ibu Rumpin! Sehat dan panjang umur, insya Allah kita berjumpa lagi di Rumpin! Happy Bentoing... 


Selesai acara workshop, saya diajak Selly berkeliling Rumah Pintar. Diperlihatkannya sarana dan prasarana yang ada disana. Selly berbagi tentang apa yang sudah mereka lakukan, dan apa yang akan dilakukan ke depannya. Suasana di sekeliling Rumpin cukup sejuk dan asri. Nyaman! Senang rasanya saya bisa ikut berbagi di Rumah Pintar, meskipun hanya sedikit saja. Sukses terus buat Rumpin dan Yayasan Tungga Dewi-nya yah Sell, salam kangen buat Nissa, Ami, Adis dan Putri (happy wedding, pudz!). Sehat panjang umur, kita jumpa lagi... Insya Allah.


Special thanks to :
- Rumah Pintar Cikeas
- Para Ibu Rumpin Cikeas dan anak-anak
- Mbak Intan
- Mbak Evi
- Selly Harahap
- Annisa Larasati Pohan
- Putri Pelita Sari
- Laksmiarti
- Diestra Karteniza
- Teman-teman pengurus Yayasan Tungga Dewi


Untuk teman-teman yang ingin mengadakan Bento Workshop for Charity, jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi saya yah melalui email : fitriani.firmansyah@yahoo.com.

4 comments:

  1. wah asik ya..kapan ke Bintaro mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak kania... Aku mau kapan aja mbak.. Yg penting ada yg memfasilialtasi kegiatannya.

      Delete
  2. Seru banget. Mbak Fitri keren!
    Btw, kalau Stiletto Book mau mengirimkan buku ke sana, bagaimana prosedurnya, Mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbaks.. Seruuuu bangeeets... Bukunya untuk ke Rumah Pintar Cikeas saja atau sekalian ke Rumah Pintar Dadap dan Jendela Dunia Marunda? Hub aku via email yah mbaaaak untuk info lebih lanjut.. Makasih mbaks stiletto cantiks

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...