Saturday 26 September 2015

Yuk, Bergabung dalam Lock&Lock Supporters



Kembali ke masa 9 tahun silam. Mengawali kehidupan sebagai seorang ibu rumah tangga, yang sudah tidak berkarir di kantoran lagi, saya sering sekali merasa kesepian. Kegiatan saya setiap hari hanya berkutat dengan pekerjaan rumah tangga. Saya nyaris tak memiliki teman yang bisa disapa setiap harinya. Rasa bosan sering datang, ditambah saat itu cap saya sebagai ibu rumah tangga sangat tidak keren dibanding teman-teman yang tetap menjadi wanita karir. Beberapa teman ada yang sempat berkomentar miring karena membayangkan saya dengan berkostum daster dan sibuk ngerumpi dengan tetangga sebelah. Ada juga yang menyayangkan kalau gelar sarjana ekonomi dengan nilai cum laude dari universitas negeri yang saya sandang sia-sia kalau ujungnya hanya menjadi seorang ibu rumah tangga.


Berat memang, saya sempat minder dan malas untuk berkumpul atau ketemu dengan teman-teman yang rata-rata lajang dan masih meniti karier di kantoran. Saya merasa 'tidak nyambung' lagi dengan pembicaraan mereka. Saat mereka membahas pipeline, achievement, dst, saya cuma bisa meringis sambil dalam hati berucap "Hello, bisa ga sih kita ganti topiknya, bahas aja kenangan manis kita dulu pas bla bla bla.. Dan bla bla bla". Kepercayaan diri saya melorot. Saya mah apa atuh, hanya seorang ibu rumah tangga. Titik!

Klise memang, karena saya yakin sekali semua wanita yang semula berkarier lalu harus dirumahkan, entah karena pilihan atau terpaksa menjadi seorang ibu rumah tangga merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan dulu. Profesi yang dipandang hanya sebelah mata, yang dianggap tidak bekerja padahal pekerjaan ibu rumah tangga bisa dikatakan 24 jam/hari dan 7 hari seminggu tanpa bisa cuti kecuali sakit dan masih harus tetap on. Ibu rubuh, rumahpun bisa rubuh. Dan tak jarang kondisi peralihan ini membuat stress dan depresi. Ini bukan untuk mengusung opini pro dan kontra antara ibu rumah tangga yang stay di rumah dengan working mommy yang bekerja di kantoran lho yah!

Saat itu internet masih sangat terbatas, selain jaringan yang masih kurang mendukung hanya provider tertentu yang sinyalnya oke (3 tahun pertama pernikahan kami tinggal di kota Pematang Siantar Sumatera Utara), hingga keterbatasan asupan listrik yang bisa padam sehari 3 kali. Harus pintar-pintarlah saya mengisi waktu senggang untuk lebih produktif. Suami saya termasuk kategori laki-laki yang selalu mendukung dan memberikan saya kebebasan berkreasi. Jatah sebulan sekali ke Medan, saya habiskan untuk memborong buku-buku bacaan dan dia sama sekali tak keberatan. Saya mau apa, biasanya dia malah lebih semangat untuk memfasilitasi. Daripada sering diberi harapan palsu sama PLN dan jaringan internet yang ketap ketip, bukulah senjata saya untuk melihat dunia. Beruntunglah, kalau saat ini dengan ketikan jari dan jempol, dunia bisa kita lihat selebar-lebarnya, saat itu mana bisa. Aneka tabloid dan majalah juga jadi asupan saya. Saya tidak ingin kehidupan saya di kota ini makin membuat saya hidup bagai kura-kura dalam baskom. Sudah jalannya lambat, gak bisa kemana-mana dan tak lihat apa-apa.

Satu-satunya wadah berteman hanya dengan ikatan ibu-ibu istri sesama pegawai kantor. Itupun saya tidak bisa selalu ikut berkegiatan, karena Khalila masih bayi dan jam biologisnya sering tidak sesuai dengan jam kegiatan yang diadakan. Selain itu, saya juga susah nyambung karena rentang usia dengan istri pegawai-pegawai lain cukup jauh. Rata-rata anaknya sudah kuliah. Sementara saya membahas harga diapers yang murah, mereka membahas jurusan anak-anak yang sudah dipilih. Aih, mau nangis ga sih. Biasanya kalau sudah begitu, saya jadi melow.

Alhamdulillah, berkat kemajuan teknologi informasi, perjuangan untuk melihat dunia dengan lebar saat ini untuk ibu rumah tangga seperti saya bisa didapat dengan sangat mudah. Banyak bermunculan komunitas perempuan yang tersebar di semua media sosial. Tinggal pilih mana yang sesuai passion dan memberikan manfaat. Perkembangan ini serasa membuka cakrawala untuk yang benar-benar mau memanfaatkannya secara maksimal. Menelusuri teman lama dan bertemu dengan teman baru, terutama dengan teman yang memiliki passion yang sama. Saya ikuti komunitas-komunitas yang bermanfaat dan membawa perubahan positif pada saya. Di sela-sela pekerjaan sebagai irt dan penjual baju bayi dan anak di bazar-bazar perkantoran saat awal dan akhir bulan, saya benar-benar memanfaatkan waktu untuk tetap ikut perkembangan informasi melalui komunitas-komunitas yang saya ikuti. Terkadang lebih sering menjadi silent member karena sibuk dengan urusan anak-anak dan jualan online.

Nanti kalau sudah join Lock&Lock Supporters, selain cek produk terbaru Lock&Lock di store, kita bisa dapat info lebih dahulu via email lho.
Saat saya diminta Lock&Lock untuk membantu menyebarkan informasi tentang Komunitas Lock&Lock Supporters, serasa berdegup kencang jantung saya, kenapa? Karena inilah salah satu komunitas yang dibutuhkan saya dan teman-teman perempuan yang menjadi istri skaligus ibu, terutama yang sedang galau-galau, stress dan depresi saat memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai ibu kantoran dan beralih menjadi ibu yang tinggal di rumah. Komunitas Lock&Lock jadi angin surga untuk kita agat bisa lebih produktif dan bermanfaat, minimal untuk diri sendiri dan keluarga, insya Allah untuk orang-orang di lingkungan  terdekat juga.



Lihat saja kegiatan apa saja yang akan diusung oleh Komunitas Lock&Lock Supporters nantinya. Ada seminar dan talk show. Aneka kelas dan workshop seperti baking, cooking dan handy craft, tak menutup kemungkinan ngebento juga bareng saya nantinya kan *ngarep.com dan semuanya haratis lho temans-temans. Bukan cuma itu aja yah, kelebihan lain dari bergabung ke Lock&Lock Supporters itu adalah mendapat kesempatan untuk memberikan testimonial untuk produk terbaru Lock&Lock. Seperti saya dulu saat E-cook Deco Fry Pan dan Heat Resistent Oven Glass Lock&Lock mulai beredar di pasaran, saya sudah tau dan mencoba keunggulan produknya lho. Eh yah, adalagi keuntungan join Lock&Lock Supporters, kita bisa mendapatkan extra diskon 10%  untuk pembelian produk Lock&Lock di seluruh Lock & Lock flagship store. Nah, ibu rumah tangga yang cerdas makin cerdaskan kalau bisa membeli produk bagus tapi dapat diskon. Makin disayang pak suami pastinya.


Bagaimana caranya kalau mau join? Gampaaaaang banget. Tinggal pake jempol dan jari-jari doang. Nih syaratnya, selama yang join itu perempuan (hayuk pak, ajak istrinya join yah, maaf kalau bapaknya belum bisa :p ), umurnya minimal 25 tahun (seumur saya, kibasin pashmina), menyukai segala hal tentang Lock&Lock, dan mau aktif untuk berkegiatan (coba dari dulu saat saya di Siantar Lock&Lock Supporters udah ada, kebayang ga yah saya bisa jadi apa karena memulainya lebih awal, better late than never lha), langsung aja daftarkan data diri (nama, alamat, no hp, usia, KTP) melalui email ke : locknlockindonesia@hotmail.com. Bisa juga melalui contact person ke Mbak Lucy di 021.57948200 atau 0877.8867.9291. Gampangkan!


Saya sendiri udah daftar lho yah, tinggal nunggu kabar berita kapan diundangnya untuk event-event seru selanjutnya dari Lock&Lock Supporters. Dapat kartu membership juga lho. Nanti setelah dapat balasan email, kita bisa join di group tertutupnya Lock&Lock Supporters di media sosial Facebook. Harap bersabar yah hingga admin mengkonfirmasi proses joining kita di group tersebut. Begitu sudah join, wuih bikin mata lope-lope. Banyak bertaburan hadiah yang bisa kita ikuti bersama members lainnya. Apalagi gathering pertama bulan September lalu sudah terlaksana. Sayangnya waktu itu saya belum join. Padahal acaranya seru banget lho. Pokoknya jangan sampai tidak mendaftar yah! Apalagi sudah diwadahi oleh Lock&Lock Indonesia untuk kita berkomunitas keren kaya begini. Percaya sama saya, ikut berkomunitas bisa memberikan sisi positif buat perkembangan diri kita menjadi lebih produktif, dan tak ada lagi perasaan rendah diri menjadi seorang ibu rumah tangga sejati. Malah sebaliknya, kita masih punya keleluasan waktu untuk explore passion kita masing-masing. Bahkan di luar passion, kita bisa mendapatkan hal yang baru untuk kita kenal dan ketahui. Bonusnya, ada tambahan rezeki materi yang mengikuti kalau kita benar-benar istiqomah. Selanjutnya happy dan menikmati menjalani peran kita sebagai ibu rumah tangga. Semangat!



4 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...