Saturday 11 May 2013

HATIMU SEPERTI PUALAM, MBAK

Waktu udah nunjukkin 23.28 wib, mataku belum bisa terpejam. Bukan karena kering, melainkan sebaliknya, bercucuran kaya air hujan.

Di masjid mana sekarang kamu, Mbak? 9 menit yang lalu terakhir kita BBM-an. Pertanyaanku apakah kamu sudah makan, belum juga terjawab. Kalimat pernyataanku tentang sabarmu yang luar biasa pun belum kau baca. Sungguh, aku sendiri kehabisan kata-kata. Perih dan pedih sekali hatiku saat ini. Sampai kuutarakan juga tangisku yang kutahan sejak tadi ke si Abi yang sama-sama diam membisu, emosi tingkat tinggi, akhirnya kami sama-sama terisak membayangkan kau dimana, Mbak?

Sungguh, aku ingin ada bersamamu saat ini, setidaknya berpelukan, terisak berbarengan, atau malah aku yang paling kencang menangis, sedangkan engkau dengan tegar, tak mengapa, tak mengeluarkan air mata, karena entah sudah berapa kali engkau ada dalam situasi seperti ini. Engkau sudah terakumulasi tersakiti, sudah pada tahap pasrah, tidak meledak-ledak lagi seperti sebelumnya, dan sudah menerima, ini adalah rencana اللّه سبحانه و تعالى yang memang harus dijalani dan engkaau siap sudah. Tapi aku sendiri, yang tidak pernah bisa siap membayangkan perlahan engkau pergi.

Mbak, di Masjid mana malem ini kamu berada? Pingin aku ada disana, ga usah pejamkan mata, karena kalau aku terpejam sampai besok shubuh, aku yakin mataku udah bengkak segede telur pasca beruraiaan air mata lalu tertidur.

Kamu lagi apa mbak? Masih cukupkah baterei Hp/BB mu? Aku berharap Mbak segera pulang, peluk anak-anak, kalaupun saat ini Mbak masih pingin sendiri, memikirkan masa depan, memikirkan kelanjutan hidup bersama anak-anak, baiklah, take your time, semoga itu menjadi keputusan yang terbaik buat saat ini.

اللّه سبحانه و تعالى mboten sare'
Aku pasrah Mbak, اللّه سبحانه و تعالى yang menjaga Mbak saat ini dimanapun Mbak memutuskan untuk bermalam, aku yakin Mbak tetap berada di masjid seperti yang Mbak beritahu tadi.

 اِنْ شَآ ءَ اللَّهُ dengan berada disana, kondisi Mbak aman, اللّه سبحانه و تعالى sebaik-baiknya penjaga dan penolong.

Sungguh, kesabaranmu luar biasa Mbakku, hatimu benar-benar terbuat dari pualam. Hidupmu, ujianmu, jadi pelajaran hidup buat kami. Take your time, kalau butuh apapun, tolong aku diberitahu yah.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...