Saturday 4 May 2013

Seseorang yang daku Panggil TETEW ^.~ KITCHEN to KITCHEN

FLAN Creme de Leche, rasanya manis karamel, dan lembut kenyel cream, telur, susu ^.~
Lutik Astri, sang pemilik Sacredwood Kitchen dan Kiku Bento, hampir 1 tahun ini daku mengenalnya. Entah kesambet apa, tiba-tiba pingin aja cerita tentang doi.

Si Tetew (semula daku memanggilnya Teteh, jadi ikutan berubah memanggil Tetew, karena si Teteh memanggil putri pertamanya Keika (8t), dengan panggilan Tew Keika), memiliki profesi tak jolas. Nyonya Rumah sudah pasti, Ibu dari Keika (8t) dan Eldin/Dundun (4t), juga seorang dosen arsitektur di sekolah tinggi penerbangan dan universitas swasta di Jakarta, penulis (tulisannya banyak berisi tentang kearsitekturan, dan sekarang proyek tulisannya lagi bergeser ke pilates), terkadang jadi fotografer juga, sempat bekerja di Majalah Trend. yah begitulah sebagian kerjaan si tetew yang daku tau.

ini dia, buku tentang mendiang Alm. Ibu Hera (istri Bpk. Rizal Ramli) yang ditulis si Tetew

Sepatah kata dari si penulis,, ciyee ciyeee ^.~
Isinya tentang kearsitekturannya Ibu Hera semasa hidup


Awal perkenalan kami bermula, karena ada insiden pencurian foto bento bekal Khalila oleh oknum yang tidak usah disebutkan namanya di sekolah. Saat itu, Tetew sudah hijrah naik kelas bergaul di lingkungan SD (Keika), sedangkan daku, masih di lingkungan TK (Khalila) di yayasan yang sama. Si Tetew takjub dengan si oknum yang menshare foto bento bekal Khalila hasil curiannya itu di Fb pribadi si oknum dan mengaku itu hasil masterpiecenya si oknum, karena sependek yang Tetew tau, oknum tersebut boleh dikatakan msh 'ngasal bgt' bikin bekalnya, lalu tau2 sekarang bekalnya sudah lumayan rapi berbentuk dan ber-nori2-an pula.

Lalu berceritalah si Tetew ke Jeng Iin, mak comblang kita berdua, perihal foto bekal tersebut. Dengan rasa keingintahuan yang tinggi, Jeng Iin lalu investigasi dan terkejut-kejut dia menemukan hasil investigasinya, ternyata foto bekal yang diakui si oknum, adalah foto bekal Khalila yang pernah daku jadikan profile picture di Blackberry, tidak lain dan tidak akan tertukar, langsung bisa dikenali melalui alas foto bekalnya yang bergambar Mickey Mouse. Berceritalah Jeng Iin, kalau foto itu bukan masterpiece si oknum, melainkan masterpiece daku.

Menurut Tetew, setelah Jeng Iin kasih tau, si Tetew penasaran, macem mana penampakan daku, si pemilik foto yang juga bebentoan, karena di lingkungan sekolah ini, dari sekian buibu yang beredar di SD/TK, belum ada dia bertemu dengan buibu yang bebentoan seperti dirinya.

Ahaaaa, Jeng Iin memberikan FB daku, dan mulailah si Tetew menginbox daku, 'serasa menemukan jarum diantara tumpukan jerami' (taelaaaa bahasamu dulu Tew), akhirnya kami jadi sering inbox-menginbox dan bertemu muka setelahnya.


Brownies dan Muffin ChocoNut, semua nyoklaaaaaat rasanya ^.~

Dipertemukan dengan seseorang yang berhobi sama, itu membawa warna tersendiri buat daku, karena sejatinya, pertemanan kami ini berisi full dengan semua hal yang bermanfaat, obrolan-obrolan panjang seputaran bento, trick n tips, resep makanan, perbaking-an, perdapuran, bahan-bahan olahan, tools, sampai bagaimana akhirnya kami bisa menghasilkan pendapatan dari hobi kami ini. saling menularkan dan memberikan semangat satu sama lain. Daku menularkan perbakingan ke Tetew, Tetew menularkan daku untuk mulai berani menerima orderan.

Si Tetew yang sudah duluan terjun terima order bento ultah lewat FB dan blog Kiku Bento, untuk pertama kalinya menularkan juga keberanian padaku buat mengiyakan permintaan seorang teman, Wiwit, yang pingin saat ultah Rayyan, anaknya, berisi bento pirates seperti bekal Khalila dalam goodybagnya.


zooming si Brownies

Penylane Cookies alias Bakwan Coklat ^.~

Zoomig si Muffin

Semakin hari, lewat inbox fb/sms-an (si Tetew ga berhasil ditaklukan untuk beralih pada Blackberry), komunikasi kami semakin intens, setiap hari selalu ada info berguna yang saling kami bagi, walapun hanya sekedar info merk butter ini lebih harum dari merk itu, harga chocochip di toko ini lebih murah dibanding di toko itu, update-an harga keju mascarpone, creamcheese yang makin hari makin naik saat itu.

Entah bagaimana awalnya, akhirnya pasca tukar menukar resep, lalu kami jadi punya kebiasaan baru untuk saling memberikan 'jatah preman (japrem)' satu sama lain. Barang siapa habis mengeksekusi satu resep, dia dengan suka rela ikhlas lapang dada memberikan jatah icip-icip ke yang lain, lalu jika resep itu dieksekusi balik oleh si pengicip, maka pengicip hrs memberikan hasil eksekusinya ke pemberi resep. Buat perbandingan, apalagi masing-masing dari kami suka memodifikasi resep yang dikasih, sehingga pada akhirnya kami bisa menemukan taste yang tepat, dengan bahan yang tepat juga.

Daku pribadi, mendokumentasikan semua japrem dari Tetew buat kenang-kenangan, pinginnya disatu masa nanti, disaat kami sudah jadi nini-nini, ada jejak penampakan foto-foto japrem yang pernah kita saling berbagi.


Pelataran SacredWood Kitchen, Khalila (5T), Eldin (4T) da Keika (8T)

Selain jadi soulmate perdapuran, ternyata kami juga soulmate 'pertulangan'. November 2012 lalu, disaat  trauma tulang ekor daku kumat, bikin kondisi bokong terasa kaku dan nyeri, hingga tidak bisa rukuk dan jongkok. Saat itu daku cerita kondisi ini ke Tetew, si Tetew ternyata pernah bermasalah juga dengan tulang belakangnya, sampai pernah harus memakai kruk, jadi dia sangat tau gimana rasanya apa yang daku rasain pada saat itu.

Si Tetew langsung transfer ilmu, walaupun beda bagian tulang kami yang sakit, cuma bisa ditarik kesimpulan, kami cidera atau trauma itu, karena posisi tubuh kami salah pada saat melakukan kegiatan. Misal, angkat yang berat-berat, mengambil barang dari lantai dengan posisi yang salah dan gerakan cepat, cara duduk yang membungkuk, dll.

Si Tetew memberikan trick n tips padaku yang berujung ke arah pilates. Nah, dari Tetew lah daku diajarkan beberapa gerakan pilates yang bisa memperbaiki postur tubuh untuk mengurangi rasa sakit si tulang ekor. Saat itu pas bertepatan Tetew menulis buku pilates tahap 1. Nah, Saat daku tulis blog ini, buku pilates tahap 1 dalam proses penyempurnaan untuk naik cetak, dan si Tetew mulai mengumpulkan bahan untuk menulis buku pilates tahap 2.

Panacotta Tetew yang daku aniaya, karena ga bisa lepas dari wadahnya pas mau dipotret

kami punya agenda Me Time yang kami namakan Mother's Day, yaitu waktunya kami berdua, pergi keluar rumah, tanpa mengikutsertakan bocah, ke tempat-tempat yang kami tuju untuk sekedar refreshing meluapkan hobi, berburu sesuatu hingga mengelmu (menuntut ilmu.red). Pergi ke toko bahan kue, ngemall dalam rangka menyerbu diskon besar-besaran di ACE Hardware dan Informa, pergi ke pameran (INACRAFT  2013), ke Toko Prapatan (berburu alat lukis Keika dan Khalila),  itu yang sudah kami lewatin berdua.

Mother's Day akan terus kami lakukan, agenda terdekat mau nyalon (yang tidak pernah kesampaian), ke tukang jahit, lalu ikutan workshop. Puncak terbesar agenda Mother's Day kami nanti adalah pergi ke Bandung seharian, pulang-pergi, menyusuri tempat-tempat yang dulu ngehits diawal tahun 2000. Tahun 1999-2003 daku masih berstatus mahasiswi  S1 Ekonomi Unpad dan ngekost di daerah Dago Atas. Tahun 2001-2004 Tetew berstatus mahasiswi S2 Arsitektur ITB dan ngekost di Tubagus Ismail. jadi di tahun 2001-2003  kami beririsan waktu tinggal di Bandung. Sayangnya, saat itu belum kenal satu sama lain.

Experiment bikin Dulche de Leche barengan ^.~



2 comments:

  1. Mampir Mak..suka masak juga ya..asyik..ada temannya..:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. meluncur mak,, mumpung lagi nyolok laptop. duuh makk banyak utangan ngeblog ini sayah..gimana ngejarnya yah????

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...